Home » » Restoran Pesta Keboen Semarang

Restoran Pesta Keboen Semarang

Written By Unknown on Rabu, 12 April 2017 | April 12, 2017


Beberapa hari lalu saya berkunjung ke Pesta Keboen, salah satu tempat makan bernuansa jadul di Semarang yang berlokasi di Jl Veteran 29. Kurang lebih 1 km kearah selatan dari Simpang Lima. Bukan hanya dari bangunan, tapi juga menu makanan, pernak-pernik dan desain interiornya mencerminkan nuansa tempo dulu yang kental


Kebetulan waktu itu saya bisa bertemu langsung dengan Pak Dede HP, pemilik Pesta Keboen. Kami berbicang cukup lama di teras belakang. Kesempatan ini tentu saja tidak saya sia-siakan untuk memperoleh berbagai informasi menarik seputar Pesta Keboen dari si pemiliknya.

Pak Deded bercerita butuh waktu yang tidak singkat untuk membangun Pesta Keboen. Setelah melakukan pendekatan selama satu tahun, akhirnya rumah kuno yang berumur ratusan tahun tersebut berhasil dibeli pada bulan April 1997. Menurut beliau, rumah itu sudah ada sekitar tahun 1850-an. Hal ini beliau buktikan dengan menunjukkan peta kuno Kota Semarang yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1859.


Pada peta yang sekarang dipajang di lobi Pesta Keboen, jelas terlihat hanya ada empat petak bangunan yang berlokasi di JL Veteran yang pada masa itu lebih dikenal sebagai Jl Gergaji. Pada masa itu, bangunan-bangunan tersebut diduga merupakan kediaman warga Belanda yang pernah tinggal di Semarang. Setelah ratusan tahun, bangunan tersebut banyak berubah. Satu bangunan telah hilang, dua bangunan menjadi tempat tinggal warga dan kos-kosan, sedangkan yang satu lagi sekarang menjadi Pesta Keboen.

Pak Deded membeli rumah kuno tersebut dalam kondisi rusak dan perlu direnovasi. Sayangnya, krisis moneter tahun 1998 membuat rencananya menjadi berantakan. Harga material bangunan melonjak tajam dan rencana renovasi bangunan sempat tertunda hingga beberapa tahun.

Setelah kondisi membaik, Pak Deded mulai memugar bangunan tersebut. Bangunan utama dipertahankan, sedangkan di teras belakang dan samping disulap menjadi taman, dapur, kamar mandi dan beberapa ruang lainnya. Bangunan yang awalnya akan dijadikan tempat tinggal diubah menjadikan rumah makan dengan konsep langgam artdeco pertama di Semarang. Pesta Keboen akhirnya resmi dibuka pada tanggal 1 Juni 2000.

Meski berfungsi sebagai tempat makan, pemilik Pesta Keboen lebih senang menyebutnya sebagai ruang makan. “Kami lebih senang menyebutnya sebagai ruang makan daripada restoran karena ada banyak pilihan ruangan yang bisa digunakan untuk makan,” terang Pak Deded HP.

Ketika masuk ke bagian dalam, saya merasakan nuansa tempoe doeloe yang kuat dengan pernak-pernik jadul yang menghiasi setiap ruang. Saya dapat menikmati foto-foto hitam putih kota Semarang masa lalu. Seperti melalui lorong waktu dan melihat kembali bagaimana Kota Semarang berkembang dari waktu ke waktu

Tiap ruangan terlihat anggun dengan desain meja kursi yang popular pada abad ke-18 dan 19. Beberapa bifet (buffet) di sudut ruang digunakan sebagai etalase koleksi benda-benda kuno seperti mug, piring, mesin tik, dll. Bahkan Pesta Keboen memiliki koleksi botol edisi pertama dan botol tahun 1975 yang diberikan oleh Coca-Cola.

Setelah puas berkeliling, kurang lengkap rasanya bila tak mencicipi makanan yang ditawarkan. Setiap pengunjung disini mendapat welcome drink berupa minuman beras kencur dan camilan berupa keripik singkong secara gratis.

Menurut pengakuan Pak Deded, semua menu makanan yang disajikan awalnya merupakan hasil kreasinya. Dengan belajar dari berbagai sumber dan melakukan serangkaian percobaan, jadilah berbagai menu makanan yang sekarang ditawarkan di Pesta Keboen.

Ada puluhan menu yang ditawarkan dan mayoritas merupakan makanan yang sudah familiar bagi warga pribumi. Misalnya ada lumpia, nasi pecel, aneka jus, es buah dll. Salah satu menu andalan Pesta Keboen adalah Udang Masak Bawang, sedangkan untuk minuman ada Es Special Pesta Keboen.

Udang Masak Bawang adalah udang goreng yang diolah dengan campuran bawang putih dan daun jeruk, kemudian ditaburi bawang putih, irisan cabe merah dan paprika. Es Special Pesta Keboen adalah es yang menggunakan jus sirsak sebagai airnya dengan isian bermacam buah seperti semangka, melon, pepaya, pisang dan alpukat.


Semua menu bisa dipesan secara terpisah ataupun sistem paket. Yang menarik, hampir semua menu paket menggunakan nama-nama ikon Semarang seperti Simpang Lima, Gereja Blenduk, Sam Pok Kong, Tugu Muda, dll. Paket Simpang Lima misalnya,terdiri dari nasi putih, Sup Bola-Bola Jamur, Oxtail Saus Merah, Udang Masak Bawang, Sayur Kailan Polos, dan kerupuk udang. Makanan disajikan di atas table map unik berformat koran jadul dengan judul ‘Veteran Blad’. Blad dalam bahasa Belanda berarti koran


Untuk harga, makanan di Pesta Keboen bisa ditebus dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 85 ribu per porsi, sedangkan minuman dalam range harga Rp 10 ribu hingga Rp 60 ribu. Untuk menu paket, mulai dari Rp 250.000,- dan disajikan untuk empat porsi.

Di Pesta Keboen, saya tidak saja menikmati berbagai kuliner khas, tapi juga bisa merasakan nuansa tempo doeloe, belajar sejarah dan memperkaya pengetahuan tentang kota Semarang. Pesta Keboen buka tiap hari mulai jam 10:00 – 22:00.





Sumber : hellosemarang.com
SHARE

0 komentar :

Posting Komentar